Wisuda,
saat dimana kamu menjadi raja dan ratu sehari. Bagi kalian yang masih berstatus
mahasiswa dan menunda momen itu sesungguhnya kalian termasuk golongan
orang-orang yang merugi.
Foto : ini wisudaku, mana wisudamu???
Kenapa
merugi? Yah, momen wisuda itu merupakan momen paling bersejarah dalam hidupku,
setiap detik dihari wisuda tak lepas dari ingatanku, bagaimana bangganya ketika
namaku dipanggil dengan tambahan gelar S.P, bagaimana senyum ibu dan ayahku
saat aku naik ke atas panggung hanya sekedar untuk berjabat tangan dengan Bapak
Rektor dan dipindahkannya tali topi togaku oleh beliau, bagaimana bahagianya
aku menerima banyak pemberian bunga dari adik angkatan, teman, sahabat, dan
tentunya kekasih, seakan mereka semua ikut berbahagia atas kemenanganku pada
hari itu. Sesederhana itu kebahagiaan di hari wisudaku.
Yah,
wisuda memang momen yang paling aku tunggu setelah bertahun-tahun berjuang
dalam kerasnya dunia kampus hanya demi satu hari saat aku diwisuda. Sebelum aku
diwisuda, tak sedikit kawan-kawanku yang berpendapat untuk apa cepat-cepat
lulus kuliah, toh juga nanti jadi pengangguran, mending jadi mahasiswa masih
dapat uang jajan dari orang tua, ada lagi yang berpendapat bahwa orang yang
lulusnya cepat pasti ilmu yang didapat selama kuliah itu hanya sedikit, mending
menimba ilmu yang banyak dulu sebelum wisuda. Hey kawan, justru menunda-nunda
wisuda yang membuat kalian lebih lama untuk memulai mencari pekerjaan dan
bahkan sempit ilmu, dunia ini bukan hanya seluas kampus tempat kita kuliah.
Hidup terlalu berharga untuk dibiarkan mengalir seperti air, maka buatlah
rencana agar kuliahmu berakhir tepat waktu, bahkan lebih cepat dari rencanamu.
Sebelum
aku dapat memakai togaku, aku telah banyak melalui berbagai halangan dan
rintangan selama kuliaah, mulai dari jadwal kuliah yang padat, tugas,
praktikum, laporan praktikum, ujian tengah semester, ujian akhir semester,
praktik kerja lapang, kuliah kerja nyata, penelitian, seminar hasil penelitian,
sidang pendadaran dan yudisium. Jadi bagi kalian yang masih santai-santai saja
maka bersiaplah untuk menunda wisudamu.
Selama
awal semester, aku memang telah merencanakan waktu kelulusanku, targetku adalah
untuk lulus 3,5 tahun. Karena aku memilih target tersebut maka aku diharuskan untuk
tidak mengabaikan segala urusan akademik kampus, tugas dan laporan praktikum
selalu aku perhatikan lebih dari pacar sendiri, jadwal praktikum melebihi
jadwal kencan, tak apalah yang penting bisa mencapai target yang telah kupilih.
Inilah strategi awalku untuk lulus lebih cepat. Jika waktu ujian semester
datang, maka pintu kamarku tertutup rapat, yang kupikirkan hanyalah belajar dan
belajar agar aku tak perlu mengulang mata kuliah karna nilaiku yang jelek.
Nanti akan tiba saatnya aku berlibur dan bersenang-senang dengan kawan-kawanku.
Foto : Praktikum
merupakan bagian dari perjuanganku
Praktik
kerja lapang dan kuliah kerja nyata telah kulalui dengan penuh semangat,
tibalah saatnya dimana aku harus memulai penelitian, aku mulai bertanya pada
dosen pembimbing akademik apakah ada proyek penelitian yang bisa aku ikuti,
alhamdulillah ternyata Allah memudahkan langkahku, aku memiliki kesempatan
untuk bergabung dalam proyek penelitian dosenku, ini merupakan awal peperangan
yang baru, begitu banyak waktu yang kuberikan untuk merawat tanaman sebagai
objek penelitianku, jurusan pertanian mengharuskanku meneliti tanaman, dan padi
merupakan tanaman yang aku pilih menjadi teman penelitianku, bersyukurlah aku
tidak berjuang sendirian, ada teman seperjuanganku yang juga menjadi bagian
dari proek penelitian ini. Selama 2 bulan aku merawat menanam padi dengan
sistem hidroponik karena menggunakan media tanam air dan lokasinya di rumah
plastik, aku harus memantau kestabilan pH larutan dan EC setiap dua kali
sehari, jadi selama 2 bulan ketika pagi dan sore aku dan temanku bergantian ke
rumah plastik di belakang kampus untuk menstabilkan pH dan EC larutan agar
tanaman padi tumbuh dengan baik.
Foto : Perjuanganku
selama penelitian
Penelitianku
tidak berjalan tanpa adanya halangan dan rintangan, ada saat dimana aku merasa
lelah dengan semua yang harus kulalui, namun ibu dan ayahku selalu
menyemangatiku, demi mereka dan demi gelar sarjana. Aku pasti akan melewatinya
dengan baik. Beruntung sekali aku memiliki kawan-kawan yang sangat baik, mereka
selalu ada saat aku merasa lelah, mereka membantuku selama penelitian, kami
saling membantu dan saling menguatkan, itulah gunanya kawan. Beruntunglah
kalian yang memiliki kawan dalam masa-masa tersulit saat kuliah.
Setelah
selesai penelitian, maka tibalah saatnya untuk menyusun skripsi, sebetulnya
selama penelitian aku sudah mulai menyicil menyusun skripsi, ini juga bagian
dari semangatku untuk bisa lulus sesuai dengan target yang kupilih. Bagi kalian
mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun skripsi, aku sangatlah paham
dengan kondisi kalian saat ini, bagaimana kecewanya menunggu untuk bertemu
dosen pembimbing demi hanya untuk merevisi skripsimu, sudah menunggu berjam-jam
tapi pak dosen tidak kunjung datang, atau bahkan menunggu seharian hanya untuk
bertemu kurang dari 5 menit. Aku juga pernah mengalami hal tersebut, sampai
suatu titik dimana aku ditinggal keluar negeri oleh dosen pembimbing skripsi,
sehingga hampir sebulan skripsiku tidak direvisi. Hal terbaik yang dapat aku
lakukan saat itu adalah bersabar dan berdoa, sering aku menangis karena begitu
lelahnya melewati tahap ini, tapi percayalah ketika saatnya tiba nanti kamu
akan bahagia karna perjuangan yang kamu lakukan tidaklah sia-sia.
Langkah
demi langkah telah aku lewati hingga tahap yudisium, aku sangat bangga karena
aku menjadi wisudawan cumlaude di
jurusanku dan berkesempatan mewakili jurusanku untuk memberikan kesan dan pesan
pada saat perpisahan di fakultas, sungguh suatu kebanggaan yang teramat sangat
aku ingat sepanjang hidupku, aku tau akhirnya bahwa setiap tetes keringatku
mulai dari awal kuliah sampai tahap akhir bahwa komitmenku untuk lulus lebih
cepat tercapai, meski aku lulus 3,9 tahun, sedikit melebar dari targetku, namun
aku angga bahwa aku menjadi yang terbaik.
Hingga
sampai saatnya hari dimana aku diwisuda, hari dimana ayah dan ibuku tersenyum
bahagia karena prestasiku, tangis haru yang aku lalui demi meraih gelar sarjana
untuk ibu dan ayahku telah aku dapatkan. Sungguh luar biasa nikmat Alloh yang
diberikan padaku. Begitu bahagianya menerima ucapan selamat dari setiap orang
yang aku temui, bahagianya bisa ber-selfie
memakai baju toga, melihat perjuangan selama 3,9 tahun di kampus terbalaskan
sudah di hari wisudaku.
Hai
kawanku yang belum diwisuda, tak irikah kalian dengan kemenanganku? Kapan
kalian akan menyusulku? Bangunlah!! Buka revisi skripsimu, datangi dosen
pembimbing. Fokuslah pada tujuan meraih masa depanmu. Karena momen wisuda tak
pantas untuk kau tunda.
Wahai
adik-adikku, kutitipkan pesanku untuk kalian :
Bagi
kalian yang masih semester awal, maka rajinlah belajar, kerjakan tugas dan
tanggungjawabmu sebagai mahasiswa, jika diawal saja kamu merasa malas-malasan,
maka jangan harap kamu akan lulus dengan waktu yang lebih cepat. Tapi jangan
sampai kamu lupa untuk bersosialisasi dengan kawan-kawan di berbagai organisasi
kampus. Tetaplah menjadi mahasiswa cerdas tanpa melupakan kodratmu sebagai
makhluk sosial.
Bagi
kalian yang sudah di pertengahan semester, maka persiapkan diri untuk mencari
topik penelitian yang sangat penting bagi gelar sarjana yang akan kamu raih
saat wisuda nanti, mulailah dekati dosen untuk mencari tau apakah mereka punya
proyek penelitian yang bisa kamu ikuti, mulailah bertanya pada kakak angkatanmu
bagaimana memulai sebuah penelitian, maka niscaya kamu akan memulai langkan
dengan lebih cepat.
Bagi
kalian yang sedang melakukan penelitian dan atau menyusun skripsi, maka kalian
dalam zona dimana hidup terasa berat untuk dijalani. Maka jalan keluar
satu-satunya adalah selesaikan secepat mungkin agar hidupmu menjadi lebih indah
dikemudian hari. Jangan terlalu sering mengeluh karena sulitnya mengerjakan
revisian, jangan hanya diam jika dosen belum kunjung merevisi skripsimu, kerjakan,
kerjakan dan kerjakan secepat dan sebaik yang kamu bisa lakukan.
Jika
aku harus berkata pada orang yang masih malas untuk lulus kuliah, maka akan
kukatakan bahwa kesempatan untukmu sukses akan habis jika kamu terus menunda
pekerjaanmu. Maka lakukanlah secepat dan sebaik mungkin, karena hidup ini
terlalu berharga untuk dibiarkan mengalir begitu saja, dan yakinlah bahwa hasil
akhir tidak akan mengkhianati prosesnya. Semua akan indah pada waktunya, jika
belum indah maka itu bukanlah akhir. Terus semangat dan kejarlah hari dimana
kamu menjadi raja dan ratu di hari kemenanganmu, hari wisudamu telah menunggu
untuk menjemputmu ke gerbang kehidupan yang selanjutnya, maka nikmat Tuhan mana
yang kau dustakan.
Do
the Best, For the Best.
Dariku yang
pernah menjadi ratu di hari wisudaku,
Navissatul Darojah
Gusmiati